سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 April 2011

Sedikit tentang cinta

Cinta

Lima huruf yang memiliki seribu makna

Cinta

Adalah saat kau menyeduhkan secangkir hangat untukku

Cinta

Adalah ketika dirimu berarti untukku

Cinta

Adalah saat kau menghapus debu dari wajahku

Cinta

Adalah saat kau tak mengharap sesuatu yang sia- sia

Cinta

Adalah ketika kau sanggup menahan kepalaku dibahumu

Cinta

Adalah ketika egoku tersimpuh dihadapan mu

Cinta

Adalah ketika aku memahami ambisi dan kemarahanmu

Bukan aku dan kamu yang memilih cinta

Tapi cinta yang memilih diriku dan dirimu

Bukan cinta bila ia datang saat aku dan dirimu bahagia ia bersedia datang saat tetes air mata membasahi pipiku juga saat kau merasa gagal dalam sebuah potongan kehidupan

Itulah cinta

Cinta

Tak habis ia dibagikan

Tak lenyap ia diberikan

Tak kurang ia dicurahkan

Justru ia berkelipatan

Tanpanya aku hanya sayap-sayap patah

Yang tiada guna dan lemah

Tanpanya aku hanya daun berguguran

Yang rindu akan nyanyian hujan

Tanpanya aku hanya bebatuan

Yang luluh karna kesepian

Tanpanya aku hanya kering pepohonan

Yang gersang tanpa kehidupan

Maka berikan padaku

Cinta tak lekang oleh massa

Tak lapuk oleh usia

Karena ia slalu sejati

Tulus murni dan abadi

Qisha Quraina

Senin, 17 Januari 2011

Aku Tak Pandai Berpuisi

Kukatakan padamu, palestina

“Aku tak pandai berpuisi!”

Karena tak bias ku bayangkan

Tentang bayi yang beku darah

Tentang gadis yang bertumpah nanah

Tentang sejengkal kaki yang di jarah

Sedang hasrat memelukmu

Tak pernah membisu

Seperti setiap kardiakku

Yang terus berdenyut satu- satu

Mengeja nasibmu,

Meski fantasi dibilikku

Belum juga mampu menterjemahkannya lewat gerakku

Kukatakan padamu, palestine

“Aku tak pandai berpuisi!”

Yang mampu kuceritakan padamu, hanyalah

Bahwa singa-singa kita

Masih lelap dalam tidurnya

Atau bahkan mereka telah mati,

Sebelum menerkam bandit-bandit ditanahmu!

Kukatan padamu, palestine

“Aku tak pandai berpuisi!”

Dan hari-hatimu terus membujur kaku, sebab

Angin yang diam

Laut yang beku

Tanah yang hilang

Cuma jadi lakon kebiadaban yang membangkai,

Pun hingga detik ini!

Oleh A.prima

Rabu, 30 Juni 2010

cintaku padamu

Allah
disetiap hembusan nafasku
disetiap ku bergarak
kau slalu perhatikan aku
buat ku bahagia
lahirlah cintaku padamu

cintaku tak sebesar cinta-mu
yang slalu ada hingga kini
walau sedang lupa pada-mu
cinta-mu tak pernah pudar
setia menemani setiap detik
temaniku jalani kehidupan ini